Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 15:38:50【Tempat Makan】876 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(541)
Artikel Terkait
- 8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia
- 70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia
- Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat
- 70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia
- PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat
- Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
- Ahli sebut faktor
- Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
Resep Populer
Rekomendasi

UNRWA: Stok pangan cukup penuhi kebutuhan warga Gaza hingga tiga bulan

Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG

Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan

Ngak hanya segar, 10 buah ini efektif cegah dehidrasi saat cuaca panas

Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan

TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara

Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)

Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas